BERLOKASI bukan di ibukota negara atau provinsi, tidak membuat Universitas Jember kehilangan posisi strategis. Justru, saat berdiri di tengah daerah dengan basis pertanian yang besar, Universitas Jember ingin mengambil peran untuk mengembangkan ilmu pengetahuan berbasis pertanian.
Di dalamnya mencakup pertanian pangan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya. Karena itu, Universitas Jember menempatkan dirinya untuk fokus mengembangkan riset dan pengabdian masyarakat di bidang pertanian. Posisi tersebut justru tepat dengan roh Universitas Jember selama ini.
Dengan kondisi tersebut, posisi dan peran Universitas Jember malah kian khas dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri lain. Apalagi, sektor perkebunan, seperti kopi, kakao, tembakau, dan tebu, juga menjadi sektor unggulan di Jawa Timur. Semangat local based knowledge inilah yang diusung oleh Universitas Jember.
Tanpa meninggalkan pengembangan disiplin ilmu yang lain, Universitas Jember terus mengedepankan kompetensinya dalam pengembangan sektor perkebunan. Bahkan, dalam pengembangan empat komoditas perkebunan itu, posisi Universitas Jember sangat diakui oleh berbagai stake holder.
Posisi inilah yang membuat Universitas Jember sejajar dengan sejumlah perguruan tinggi negeri yang lain di Indonesia. Meskipun postur organisasinya belum bisa disamakan dengan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), atau Institut Pertanian Bogor (IPB), tetapi tempat Universitas Jember setara dengan kampus-kampus besar itu.
Keunikan posisi dan kompetensi itulah yang membuat Universitas Jember masuk dalam klaster kedua dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Posisi inilah yang terus dipertahankan Universitas Jember dalam menghadapi sejumlah tantangan zaman, termasuk era perdagangan bebas.
Di tataran praktik, positioning itu dijabarkan dalam pembukaan beberapa program studi (prodi) berbasis pertanian. Demikian pula rumpun keilmuan yang lain. Walaupun tidak secara langsung berurusan dengan pertanian, tetapi ada sebagiannya yang membahas pertanian. Seperti, ilmu hukum, sosial, ekonomi, dan sebagainya.
Kebijakan rektor Universitas Jember menempatkan kampus Tegalboto berdasarkan local based knowledge sudah tepat. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Universitas Jember dalam pengembangan komoditas-komoditas unggulan perkebunan di Indonesia. Diharapkan, industri perkebunan bisa ikut memberikan dukungan.
Untuk mengokohkan posisi tersebut, Universitas Jember pada tahun 2013 meluncurkan Center for Development of Advance Science and Technology (CDAST). CDAST adalah salah satu pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Universitas Jember. Tujuannya adalah untuk melakukan koordinasi penelitian yang strategis secara interdisiplin dan potesial bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat sentralistik dan terpadu.Diluncurkannya CDAST ini untuk mengembangkan kapabilitas produk-produk unggulan, seperti tebu, tembakau, singkong, kopi, dan kakao. (*)