Kampung Zakat Ternak Domba Binaan UNEJ Tasyakkuran dihadiri Bupati

 Empat tahun lalu, BAZNAS dan UNEJ kerja bareng melahirkan Kampung Zakat yang fokus dalam penggemukan domba. Mengapa dinamai Kampung Zakat antara lain maksudnya agar masyarakat yang dilibatkan dalam proyek kerja sama ini nantinya diharapkan akan berkembang dari status penerima zakat (mustahik) diharapkan menjadi muzakki (pembayar zakat). Agar tujuan tersebut bisa tercapai dengan baik maka setelah melalui musyawarah yang intensif diputuskan ditaruh di Desa yang bersatus paling miskin di Kabupaten Bondowoso, yakni Desa Sulek Kecamatan Tlogosari Bondowoso. Gayung bersambut, masyarakat setempat yang dimotori oleh Bapak Kepala Desa Sulek menyambut baik rencana ini dan diperoleh kesepakatan awal bahwa terdapat pembagian tugas dari masing-masing institusi terkait yaitu Baznas Bondowoso menyediakan dana dan Pemerintahan Desa menyediakan kandang, serta UNEJ membantu manajemen dan perawatan dombanya karena di UNEJ telah berdiri Prodi Peternakan yang kala itu bersinergi dengan Prodi Ekonomi Syariah dalam proyek tersebut. Itu cerita empat tahun lalu kala mulai direncanakan proyek Kampung Zakat ini. Pembinaan yang dilakukan UNEJ melalui Halal Center akhirnya membuahkan hasil yang gemilang karena dari awalnya hanya 65 ekor kambing dengan dana awal sebesar 85 juta pada tahun 2021, sekarang telah menjadi 724 ekor domba dengan rincian sebanyak 205 ekor tetap dipelihar oleh peternak, 495 ekor dijual untuk kebutuhan peternak, sementara 18 ekornya mati.

 Selain mampu mendatangkan pendapatan petani, terdapat beberapa catatan menarik yang dapat diungkapkan, diantaranya : 1) peternak yang dulunya bekerja di Bali maka tidak lagi kembali ke Bali melainkan lebih fokus menjadi peternak; 2) Awalnya kelompok ini hanya beranggotakan 10 orang sekarang telah menjadi 19 orang sehingga memberikan kesempatan kerja baru bagi masyarakat setempat, 3) Anak muda setempat yang awalnya antipati terhadap peternakan, sekarang berbalik arah mereka menyenangi kegiatan peternakan domba. Itulah sebabnya dalam sambutannya Bupati Bondowoso, Kyai Hamid, mengungkapkan bahwa henaknya proyek ini bisa direplikasi di tempat lain di Bondowosi. "Minta tolong agar UNEJ selalu mengawal kegiatan ini sehingga bisa menjadi penghasil daging dan sekaligus penghasil pupuk organik" pintanya.

 Fathorrazi sebagai ketua Halal Center UNEJ merasa gembira karena manfaatnya yang telah menyentuh masyarakat setempat. Dia menyampaikan "luar biasa, bahkan kata peternak, ada yang dulunya sawahnya digadaikan lalu setelah bergabung di Kampung Zakat akhirnya sawahnya bisa ditebus kembali, bahkan ada salah satu peternak yang akhirnya anaknya menjadi Sarjana dibiayai dari terbak dombanya".

 Dalam sambutan arahannya sekali lagi Bupati mengajak Ketua Halal Center untuk tetap membina Kampung Zakat ini dan berharap bisa dilahirkan Kampung-Kampung zakat lainnya di Bondowoso. Semoga.

Keatas