Universitas Jember melalui Pusat Pengembangan Penelitian (Pusbanglit) LP2M sukses menyelenggarakan Innovation Talk Series edisi kesepuluh(INTAS #10) dengan tema "How to Successfully Secure Collaborative International Research Funding" pada Selasa, 30 April 2024. Acara ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr.YuliWitono, S.TP., M.P., selaku Kepala LP2M Universitas Jember, di Aula Lantai 2 LP2M Universitas Jember. Acara ini menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri, antara lain dua pakar dari Jerman Prof. Dr.ThiruVelavan dan Dr. Alexa Purgreth dari Universitätsklinikum Tübingen, dan juga Prof. Dr.rer. nat. Kartika Senjarini dari Universitas Jember. INTAS seri ke-10 ini dikhususkan untuk 76 penelitidi UNEJ yang memperoleh hibah Kerjasama Internasional, dan kelompok riset-pengadian kepada masyarakat (KeRis-DiMas) kategori unggul. INTAS #10 tersebut juga menghadirkan pembahas internasional yang berasal dari Jerman, Vietnam, dan Zambia.
Prof.Dr.Thiru Velavan dalam sesinya menyampaikan strategi penting untuk membangun kerjasama riset internasional. Menurutnya, kunci dari kerjasama yang sukses adalah pendekatan 3C: Cooperation, Coordination, dan Collaboration. Dia menekankan pentingnya membangun jaringan melalui seminar, workshop, platform online seperti LinkedIn dan ResearchGate, serta kolaborasi dalam proyekkecil. Prof. Velavan juga menyebutkan beberapa proyek kolaborasi internasional yang didukung oleh organisasi seperti DAAD dan PANDORA, dengan cakupan negara seperti Vietnam, India, Zambia, Nigeria, dan negara-negara ASEAN.
Selanjutnya,Dr.AlexaPurgreth mengulas manajemen proyek internasional. Dia menjelaskan pentingnya mendefinisikan tujuan proyek, implementasi, tugas, milestone, serta menjaga komunikasi dengan mitra. MenurutDr. Alexa, tantangan dalam membangun tim internasional antara lain adalah perbedaan budaya, bahasa, waktu, hukum, hingga standard biaya. Ia juga menyebutkan proyek yang iatangani, PAN ASEAN Coalition for Epidemic and Outbreak Preparedness(PACE UP), yang melibatkan 30 mitra di bidangkesehatan. Kriteria proposal grant yang sukses, menurutnya, harus mengikuti prinsip SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time Bound)
Prof. Dr.rer. nat. Kartika Senjarini dari Universitas Jember menekankan pentingnya kemitraan yang berkelanjutan dalam proyek-proyek internasional. Beliau menggaris bawahi kerjasama Universitas Jember dengan DAAD dan organisasi lainnya, termasuk proyek yang fokus pada penelitian nyamuk. Prof. Kartika menekankan pentingnya determinasi, komunikasi, dan keberlanjutan untuk sukses dalam mendapatkan hibah riset internasional.
Pembahas lainnya, termasuk Dr. Jhon Tembo dari Zambia, menceritakan upaya riset di Afrika melalui proyek PACE UP dan berbagai kolaborasi untuk meneliti masalah kesehatan. Dr. Bui Tien Sy berbagi pengalaman saat ia masih muda, bekerja pada proyek kecil dan belajar menulis proposal untuk mendapatkan grant.Dr.Wolfgang juga menyampaikan bahwa telah melakukan Kerjasama dengan beberapa negara dalam beberapa konsorsium di beberapa negara di Afrika dan Asia, dan melakukan beberapa meeting untuk mendukung kegiatan project kolaborasi.Selain itu, Dr. Nguyen Trong The berbagipengalaman memulai proyek kecil di rumah sakit di Vietnam sebelum akhirnya bekerjasama dengan Prof. Velavan pada proyek yang lebih besar. Innovation Talk Series edisi kesepuluh ini member wawasan mendalam bagi peneliti dan akademisi tentang bagaimana mengamankan pendanaan riset internasional. Beberapa peserta antusias untuk meningkatkan kolaborasi internasional dengan bertanya pada sesi tersebut, diantaranya Dr. Mohammad Rondhi, Dr.Idah Andriyani, STP, M.T; Dr. Bevo Wahono; Dr. AsmakAfriliana; Prof. Yuli Witono. Dengan berbagi pengalaman dan strategi dari para ahli, acara ini diharapkan mendorongkolaborasi riset internasional yang lebih luas dan efektif. Acara ditutup oleh Dr. M. Rondhi selaku sekertaris bidangp enelitian UNEJ dengan harapan agar semangat dan portofolio peneliti UNEJ di level internasional semakin meningkat pada masa yang akan datang.