Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan/PLHK LP2M UNEJ siap berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dalam rencana aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Sejalan dengan rencana strategis UNEJ tahun 2024, pengembangan IPTEKS harus inovatif dan antisipatif terhadap kelestarian lingkungan dan kebencanaan. Perubahan iklim di Indonesia memberikan dampak yang berat terhadap degradasi lingkungan yang menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, kelangkaan air, kekeringan, kebakaran bahkan sering munculnya fenomena erupsi gunung berapi. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dua bulan pertama tahun 2024 pada bulan Januari hingga Februari sudah terjadi 361 bencana di Indonesia dimana banjir mendominasi sebanyak 227 kasus. Fenomena tersebut mendorong PLHK LP2M UNEJ untuk mengundang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo dengan agenda pembahasan rencana program lingkungan hidup dan kebencanaan di tahun 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh PLHK LP2M dengan tema kegiatan “Focus Group Discussion: Sinergitas Perencanaan Program Lingkungan Hidup dan Kebencanaan Tahun 2024” pada Kamis, 07 Maret 2024 di Aula lantai 2 LP2M Universitas Jember. Dalam acara tersebut, sambutan diawali oleh Dr. Ali Badrudin, S.S., M.A selaku Sekretaris LP2M bidang Pengabdian kepada Masyarakat, yang menyampaikan bahwa kolaboraasi itu seperti bertepuk tangan, supaya menghasilkan suara yang merdu butuh keterpaduan, gerakan dan waktu yang sama. Dr. Ali Badrudin, S.S., M.A menekankan bahwa urgensi kegiatan kolaborasi dengan OPD terkait untuk bersama-sama merancang dan melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan berkelanjutan berbasis masyarakat sebagai aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala LP2M Universitas Jember Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P sekaligus membuka acara. Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P menyampaikan bahwa “bencana itu hadir tidak sendiri, namun melalui serangkaian penyebab, waktu, dan wilayah khususnya permasalahan dari hulunya. Untuk itu dibutuhkan solusi bersama mengatasinya. Beliau menambahkan bahwa LP2M UNEJ berkomitmen dan konsisten menjadi mediator di dalam membangun harmoni pada seluruh lembaga terkait pada wilayah-wilayah yang rentan terdampak masalah lingkungan dan becana.”