Universitas Jember/UNEJ berkomitmen mengembangkan IPTEKS yang inovatif dan antisipatif terhadap kelestarian lingkungan sebagai bagian kebijakan strategis di tahun 2024. Langkah strategis ini menjawab adanya isu-isu perubahan iklim di Indonesia dan kejadian bencana yang akhir-akhir ini terjadi di area Universitas Jember dan di wilayah Jember. Perubahan iklim menimbulkan banyak ancaman, seperti cuaca ekstrem yang tidak menentu, ditambah lagi dengan hujan yang terus menerus sehingga menimbulkan bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Hasil pantauan Tim Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNEJ pada tanggal 8 Januari 2024 mencatat adanya bencana angin puting beliung yang mengakibatkan banyak pohon tumbang yang menimpa mobil dan tiang listrik/telepon, kerusakan fasilitas bangunan, dan prasarana kampus UNEJ. Beruntung kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Sejalan dengan permasalahan tersebut, Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2MUNEJ menginisiasi kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran diri terkait kesiapsiagaan bencana di lingkungan Universitas Jember. Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2M-UNEJ telah sukses menyelenggarakan kegiatan workshop dengan tema “Penanggulangan Bencana di Indonesia”. Dalam acara tersebut, Pusat Lingkungan Hidup dan Kebencanaan LP2M-UNEJ telah menghadirkan pakar kebencanaan di Indonesia, yakni Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 30 Januari 2024 di Aula lantai 2 LP2M-UNEJ dan dihadiri 38 peserta, yang terdiri dari perwakilan dosen dari seluruh fakultas di lingkungan UNEJ dan beberapa peserta eksternal dari Universitas Islam Jember dan Universitas Mochammad Sroedji Jember.