Universitas Jember (UNEJ) melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menggelar acara Expo dan Panggung Inovasi, Kamis (27/2/2025), di Gedung Soetardjo. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi mahasiswa. Terutama dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang fokus pada desa dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., ASEAN Eng, yang menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi KKN.

“Kesekian kalinya, kita mungkin melaksanakan KKN atau dulu namanya panggung inovasi. Jadi, apa yang sudah dihasilkan dari kegiatan KKN dibawa untuk ditunjukkan,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala LP2M UNEJ, Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP, M.P. Menurutnya, acara ini merupakan satu bentuk pertanggung jawaban dari kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa selama di desa.
“Kita sajikan, kita tampilkan hasil karya, dan sentuhan hasil inovasi adik-adik di desa, dalam bentuk panggung inovasi dan expo,” katanya.
Kegiatan ini memperlihatkan berbagai kontribusi positif mahasiswa KKN dalam memberikan solusi dan pemberdayaan bagi masyarakat, khususnya di wilayah 3T. Salah satu contoh inovasi datang dari KKN 3T Mandalika.
Mengusung program ‘UMKM Paokmotong Naik Kelas’, kelompok ini memberikan solusi digitalisasi UMKM di Desa Paokmotong, Masbagik, Lombok Timur, melalui pembuatan Google Maps dan banner untuk mempermudah akses ke rumah produksi.
“Kita bantu inisiatif pembuatan google maps, banner di rumah produksi mereka. Jadi, apabila ada yang cari tinggal cari aja di google,” kata Koordinator Desa KKN 3T Paokmotong, Abel.
Mereka juga mengedukasi tentang pentingnya kemasan yang baik dan digitalisasi produk. “Kalau di mereka, kemasannya hanya plastik dan distaples. Jadi, kita inisiatif untuk packaging, sosialisasi digitalisasi, rebranding,” kata dia.
Inovasi lain datang dari kelompok KKN UMD, yang mengolah wortel menjadi es untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian lokal. Mereka juga memberikan solusi terkait masalah pada bidang peternakan.
“Terdapat virus yang menyebabkan banyak sapi-sapi terkena penyakit. Kita fokuskan pada peternakan, adakan sosialisasi terkait virus ini. Alhamdulillah setelah itu penyakit pada sapi mulai berkurang,” kata salah satu anggota KKN UMD.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan dapat mendorong semakin banyaknya kolaborasi. Terutama untuk menciptakan solusi yang tepat guna bagi permasalahan di desa dan dilaksanakan secara berkelanjutan.https://www.rri.co.id/jember/daerah/1355904/panggung-inovasi-unej-perkenalkan-solusi-desa-3t