Jember, 28 September 2017
M. Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) meresmikan Universitas Jember Kampus Bondowoso (27/9). Dalam pidato peresmiannya, M. Nasir berharap keberadaan perguruan tinggi negeri di Bondowoso akan membuka kesempatan yang lebih luas bagi siswa di Bondowoso untuk mengenyam pendidikan tinggi. Peresmian Universitas Jember Kampus Bondowoso yang berada di kompleks Educational Development Center (EDC) diharapkan juga membawa manfaat bagi Bondowoso dan sekitarnya, dengan riset dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Turut hadir dalam acara peresmian ini Amin Said Husni, Bupati Bondowoso beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember, serta hadirin lainnya.
“Saya mengapresiasi proses berdirinya Universitas Jember Kampus Bondowoso yang relatif cepat, hanya setahun. Kerjasama antara Universitas Jember dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso seperti ini memang didukung oleh Kemenristekdikti bagi pemerintah kabupaten yang berniat membuka perguruan tinggi negeri, sebab pemerintah masih memberlakukan moratorium pembukaan perguruan tinggi, tentunya dengan mematuhi aturan yang ada. Harapannya Angka Partisipasi Kasar pendidikan tinggi kita bakal meningkat. Semoga keberadaan Universitas Jember Kampus Bondowoso bakal memajukan potensi daerah yang ada,” ujar Menristekdikti yang sore itu didampingi oleh sang Sekertaris Jenderal, Ainun Naim.
Rasa syukur juga disampaikan oleh Amin Said Husni, Bupati Bondowoso. “Alhamdulillah cita-cita masyarakat Bondowoso untuk memiliki perguruan tinggi negeri akhirnya terwujud. Kami bakal mendukung kampus ini, salah satunya dengan bakal menghibahkan gedung dan lahan di Educational Development Center ini untuk kemajuan Universitas Jember Kampus Bondowoso. Untuk diketahui lahan dan gedung di sini dibangun dari dana insentif daerah yang diberikan pemerintah pusat karena keuangan Pemerintah Kabupaten Bondowoso memperoleh status Wajar Tanpa Pengecualian. Sejak semula dana tersebut memang diperuntukkan guna pengembangan pendidikan di Bondowoso,” jelas Amin Said Husni yang tidak lupa memberikan ucapan selamat datang di Republik Kopi Bondowoso kepada seluruh hadirin.
Sementara itu Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember menjelaskan jika keberhasilan pendirian Kampus Bondowoso tidak lepas dari dukungan semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Bahkan Pemerintah Kabupaten Bondowoso saat ini tengah membangun gedung perkuliahan berkantai tiga dan sarana pendukung lainnya. Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga aktif memberikan beasiswa bagi mahasiswa asal Bondowoso yang kuliah di berbagai perguruan tinggi. “Saat ini memang baru ada enam program studi di Kampus Bondowoso, yakni Agribisnis, Ilmu Pertanian konsentrasi Perkebunan, Ekonomi Syariah, Akuntansi, PGSD serta Pendidikan Matematika. Nantinya jumlah program studi ini bakal bertambah mengikuti perkembangan dan dinamika yang ada, misalnya saja ke depan kita akan membuka Program Studi Peternakan dan Ilmu Gizi,” kata Moh. Hasan.
Setelah upacara peresmian, Menristekdikti berkesempatan menyaksikan pameran produk unggulan kampus Tegalboto yang berbasis pada potensi Bondowoso. Beberapa produk unggulan yang dipamerkan antara lain tebu transgenik, berbagai hasil riset mengenai kopi, singkong, serta penelitian potensi melinjo. Sementara di bidang pengabdian kepada masyarakat tampil Program Sistem Administrasi Informasi Desa (SAID) yang digagas oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember melalui program Kuliah Kerja Nyata mahasiswa. Sementara Pemerintah Bondowoso menampilkan potensi beras organik, kopi, serta kemajuan di bidang pendidikan vokasi. (iim)