Ini Kontribusi Unej dalam Pengembangan Komoditas Kopi

SIAPA yang tak kenal minuman ini. Ini minuman populer. Disukai kalangan bawah sampai atas. Mulai dari orang desa sampai perkotaan

Kopi. Aktivitasnya disebut ngopi. Kopi komoditas perkebunan yang telah ada sejak era kolonial Belanda. Perkebunannya dikembangkan korporasi sampai petani rakyat.

Serapan tenaga kerja di perkopian sangat tinggi. Karena itu, kopi menjadi komoditas perkebunan yang mendapat atensi penuh dari Universitas Jember.

Universitas Jember selama ini telah membangun kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan perkebunan dan komoditas kopi. Baik itu dengan perkebunan kopi rakyat, BUMN/BUMD, swasta, dinas-dinas perkebunan di berbagai provinsi, serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Melalui kegiatan civitas akademika berbagai fakultas yang ada, pusat penelitian, lembaga pengabdian kepada masyarakat, maupun para peneliti (dosen), Universitas Jember telah lama berperan aktif dalam kajian dan penelitian tanaman kopi dan hulu sampai hilir.

Keberadaan berbagai stake holder di bidang perkopian memberikan kontribusi cukup besar bagi Universitas Jember dalam pembelajaran terkait kopi bagi mahasiswa dan dosen. Entah itu untuk pemenuhan bahan pustaka, tempat penelitian dosen dan mahasiswa dalam pemenuhan tugas akhir, magang, KKN, dan sebagainya.

Universitas Jember juga memberikan kontribusi di bidang perkopian. Wujudnya, antara lain, pelatihan, diskusi, seminar, pengabdian masyarakat, kerjasama penelitian, dan sebagainya.

Tahun 2006 Universitas Jember melalui proyek I-MHERE membina manajemen dan pembentukan koperasi tani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember. Koperasi Tani Ketakasi yang dibina Universitas Jember mendapatkan MDG’s Award dari pemerintah pada 2012. (*)

Keatas